Puisi untuk Kita
Atas nama kekuatan sunyi
Sebelum tidur abdi illahi
Inilah doa detak jantung semutku yang merana
kepada yang menguasai malam
dan cahaya bulan
tampakkan pada kujalan pelita
agar dapat mendekatkan diri dengan cahaya
sebelum penempuhan berikutnya lebih terjal
dari sekedar batu puisi yang bermimpi
jadi kerikil-kerikil nyata menghardik sandal
dan mencemoh sepatu
kepada yang menguasai kehidupan dan kematian
hidupkan aku dalam nafas cinta-Mu
sebelum kematian menggantikan bangkaiku
ketempat buruk yang tiada harga
aku ingin sebagaimana doa mengantarkan diriku
keceriang kebaikan di puncak bukit rindu
kepada yang menguasai segala di pertemuan
yang menguasai isi planet dan alam semesta
jangan aku beri sedikitpun keculasan
yang sanggup menghancurkan tanaman
harapku kekhusyu’an bunga yang menghamba
aku ingin tetap mekar sebagaimana puisi
yang kutulis sepenuh lakon manusia
makhluk takkuasa di hadapan segala tahta
kepada yang menguasai segala tamparan dan pujian
diketersenyuman semesta bunga dzikir
dan ibadah air diracik darah nadiku
aku ingin memerangi mimpi meski dalam dengkur
dan ingin tau tentang hidup yang keras
sebelum maut menjemputku.
0 komentar:
Posting Komentar